Foto salah satu hotel di malang

Ini adalah salah satu Foto Hotel yang berada di Malang.

Foto salah satu hotel di malang

Ini adalah salah satu Foto Hotel yang berada di Malang.

Foto salah satu hotel di malang

Ini adalah salah satu Foto Hotel yang berada di Malang.

Foto salah satu hotel di malang

Ini adalah salah satu Foto Hotel yang berada di Malang.

Foto salah satu hotel di malang

Ini adalah salah satu Foto Hotel yang berada di Malang.

Wednesday, January 2, 2013

Punk in Love




Almira (Aulia Sarah), Arok (Vino G. Bastian), Mojo (Yogi Finanda), dan Yoji (Andhika Pratama) adalah 4 anak punk yang berasal dari Malang. Suatu hari, Arok berniat bunuh diri dengan meloncat dari kantor Departemen Agama setelah mendapat kabar bahwa pujaan hatinya Maia (Girindra Kara) hendak menikah dengan pemuda lain di Jakarta 5 hari lagi. Untunglah aksi tersebut dapat dicegah oleh 3 sahabatnya, lalu Arok berinisiatif ke Jakarta untuk menggagalkan pernikahan Maia dan menyatakan cinta kepadanya. Setelah berpamitan dengan ibu Mojo (Hani) di kuburan, keempat anak punk tersebut ikut naik truk merah menuju Yogyakarta, dan dari sana mereka berencana mencari tumpangan lain ke Jakarta. Malangnya, mereka terbawa truk yang salah. Alih-alih ke Yogya, mereka malah terbawa ke Gunung Bromo. Malam hari terpaksa mereka lewatkan dengan tidur di emperan warung. Paginya, mereka membantu pemilik warung bersih-bersih, sambil bersih-bersih Arok mengutil 1 cincin dipikirnya sebagai tanda cintanya kepada Maia. Setelah bersih-bersihnya selesai sebagai imbalannya, mereka dijamu makan di sana. Menumpang jeep, mereka berempat menuju ke barat. Jeep tersebut membawa mereka ke Makam Bung Karno di Blitar. Mojo yang mengagumi sosok Bung Karno mendeklamasikan teks proklamasi di depan makam. Setelah itu, mereka menaiki mobil rusak yang diderek ke Cepu. Di dalam mobil, mereka berdiskusi hebat mengenai masalah anti-kemapanan. Di tempat tujuan, mereka bertemu dengan seorang penjual sate Madura (Suro) dan meminta buatkan 40 tusuk sate. Namun karena keempat anak punk tadi memberi tukang sate itu dengan uang Rp6.000,-, tukang sate itu marah sambil menghunus celurit. Hampir saja keempat anak punk itu dihabisi kalau Arok tidak meneriakkan kata-kata penyesalan untuk Maia karena tak berhasil menyatakan cinta. Tukang sate itu mengampuni mereka atas dasar kesamaan nasib. Dirinya gagal menikah dengan pujaan hatinya Tiwi karena orang tua Tiwi berniat menjodohkan anaknya dengan seorang juragan garam. Tidak itu saja, mereka dibolehkan membeli 20 tusuk sate tanpa lontong seharga Rp6.000,- asalkan mereka sendiri yang membakar. Almira, Arok, Mojo, dan Yoji meneruskan perjalanan ke Semarang dengan menumpang minibus. Di tengah perjalanan, Yoji merasa ingin buang air besar akibat sate yang dimakan semalam. Akhirnya, Yoji buang air besar di jendela, tapi tinjanya malah mengenai mobil di belakangnya, yang ternyata dikemudikan anggota TNI-AD (Rudy). Sebagai hukuman, Arok, Mojo, dan Yoji dihukum push-up di depan sebuah kelenteng, sementara Almira disuruh membersihkan tinja yang bercokol di kaca mobil. Mereka meneruskan perjalanan ke Rembang. Di permukiman Tionghoa di pinggir pantai, Mojo melihat poster bergambar Yoji yang sedang main basket. Mojo tertawa karena merasa pose Yoji konyol, sehingga mengundang 3 sahabatnya mendekat. Setelah mengamati, Almira dan Arok juga ikut tertawa. Tinggallah Yoji yang marah dan meninggalkan mereka ke pinggir pantai. Almira menyusul dan mengatakan kalau Yoji terlihat menjijikkan di poster itu. Akhirnya, Yoji ikut tertawa. Setelah itu, mereka menumpang truk pengangkut tepung terigu ke Semarang. Di Semarang, mereka turun di suatu tempat yang sedang dilanda banjir. Terpaksalah Arok, Mojo, dan Yoji berjalan sambil menggotong Maia yang tentunya tidak mungkin menanggalkan pakaian bawah. Akhirnya, mereka semua tercebur ke air karena Yoji merasa ada yang lewat di kakinya. Malam harinya, mereka menumpang kereta api barang setelah membantu membereskan sampah yang dibawa seorang pemulung tua (Saputra). Selama perjalanan, Arok bermimpi disodomi oleh bapak-bapak (Hartawan) yang memisahkan dirinya dengan Maia dan teman-temannya menertawakannya. Setiba di Stasiun Notog (Banyumas), mereka menumpang mobil ambulans yang membawa mereka ke Cirebon. Perjalanan ini diwarnai dengan sopir (Rombeng) yang terkantuk-kantuk, sehingga ugal-ugalan dalam mengemudikan mobil. Keempat anak punk itu ketakutan. Mengikuti Mojo, mereka berdoa kepada Tuhan agar selamat dalam perjalanan, padahal sebelumnya Almira, Arok, dan Yoji mengingkari keberadaan Tuhan. Setiba di Cirebon, mereka semua kelaparan. Yoji dan Almira mengamen di jalanan dengan menyanyi dangdut dan berjoget. Arok dan Mojo awalnya tidak mau ikut karena malu ketahuan bergaya dangdut oleh grup punk lain, tapi demi perut akhirnya mereka turut pula meramaikan. Seusai makan nasi bungkus, Almira kelabakan karena datang bulan. Mereka berempat segera datang ke sebuah warung membeli 2 pembalut, dan pemilik warung (Otig Pakis) menyediakan 2 bungkus. Arok merobek salah satu bungkusan dan menunjukkan 2 lembar pembalut karena uangnya kurang. Pemilik warung marah dan menuntut mereka membayar bungkusan yang dirobek. Lalu Almira terlibat bisik-bisik dengan Arok dan Mojo dan merencanakan untuk melempar uang dan membawa lari bungkusan, sementara Yoji berusaha membujuk pemilik warung. Tak dinyana, karena mendengar 3 anak punk itu berbisik-bisik dalam bahasa Jawa dialek Arekan/Jawa Timuran, pemilik warung itu mengizinkan 2 pembalut bungkus itu dibawa karena ternyata ia berasal dari Malang. Pada malam harinya, Arok dkk. hendak meneruskan perjalanan ke Jakarta, tapi ternyata Mojo tampak lemah. Setelah diperiksa, ternyata luka di kakinya – akibat terjatuh saat menggotong Almira di Semarang – terinfeksi kuman tetanus. Mereka pun datang ke klinik terdekat, namun ditolak masuk oleh resepsionis (Andhika Dharmapermana) dan satpam yang beralasan klinik penuh. Sambil mengeluarkan sumpah serapah, Arok putus asa dan hendak pulang ke Malang, karena percuma saja membawa serta Mojo yang sedang sekarat ke Jakarta. Terbata-bata Mojo berkata untuk jangan pulang ke Malang, karena akan sia-sia saja bila dirinya kelak mati bila sahabatnya gagal meraih keinginannya. Akhirnya, Arok dan Yoji berinisiatif menculik dokter klinik (Aline Jusria) tersebut yang baru pulang kerja, dan memintanya mengobati Mojo. Mereka akhirnya tiba di Stasiun Jatinegara, Jakarta. Memasuki jalanan yang padat, Arok menunjukkan cincin yang dicurinya dari toko cenderamata di Bromo untuk diserahkan kepada Maia. Ketiga sahabatnya marah karena semestinya cincin itu bisa dijual untuk makan. Mojo yang emosi menonjok muka Arok, dan tanpa sengaja menubruk seorang pejalan kaki. Pejalan kaki itu menubruk seseorang yang duduk di warung, yang ternyata Leo (Dendy Subangil), preman di wilayah itu. Leo menghajar si pejalan kaki, yang kemudian menunjuk Arok sebagai orang yang menubruknya. Akhirnya Leo melepas pejalan kaki, dan gantian menyerang Arok dan membuatnya terkapar. Polisi keburu datang, lalu Leo melarikan diri bersama anak buahnya. Sebelum itu, ia sempat membawa cincin Arok yang terjatuh. Jadilah keempat anak punk itu masuk penjara. Atas bujukan Maia, Yoji menghubungi Tante Rossa (Catherine Wilson) yang dahulu membawanya menjadi model. Tante Rossa mengeluarkan keempat anak punk itu dengan memberi jaminan, dengan syarat Yoji harus ikut 3 kali sesi pemotretan. Yoji awalnya enggan, tapi akhirnya menyanggupi. Mereka segera pergi ke tempat pengantin. Di tengah jalan, Arok melihat Leo sedang berada di warung bersama anak buahnya. Arok meminta mobil berhenti, dan keluar lalu menantang Leo berkelahi. Setelah itu, ia segera melarikan diri bersama dengan 3 sahabatnya dan Tante Rossa. Leo dkk. mengejar, dan mencegat mereka berlima di sebuah perkampungan. Lalu datang Ekay (Ade Habibie) dan anak buahnya. Ekay menyuruh agar Arok dan Leo menyelesaikan masalahnya sendiri menggunakan tangan kosong. Pada awal pertarungan, Arok babak belur, tapi setelah Maia datang dan memberi semangat, Arok terbakar semangatnya dan bertubi-tubi menghajar Leo sampai babak belur. Akhirnya Arok mendapatkan cincinnya dan memasangkannya ke jari Maia sambil menyatakan cinta. Maia ternyata juga mencintai Arok. Mendadak, seorang pemuda bernama Andra (Dallas Pratama) yang sedianya hendak menikah dengan Maia bertanya kepada calon isterinya itu, pilih Arok atau dirinya. Maia memilih Arok, tapi itu malah membuat Andra bersyukur karena sesungguhnya dirinya belum siap menikah. Itulah sebabnya, mengapa selama beberapa hari sebelum hari pernikahannya, Andra ogah-ogahan mengurusi persiapan nikah dan tenggelam dalam aktivitas grup musiknya. Bersamaan itu pula Yoji menyatakan cintanya pada Almira. Film ditutup dengan Arok dan Maia yang sedang mengandung menyambut pelanggan di depan Warung Maia Arok yang didirikannya, Yoji yang menjadi model, dan Mojo – yang dahulunya penggali kubur – mewujudkan impiannya menjadi aktor.

Wednesday, December 19, 2012

Arti Sahabat Sejati

Awalnya mungkin kita berbeda,aku berteman dengan kakak kelasku.Mereka adalah kak Ila,kak Anggun dan kak Navis.Kak Ila sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri,karena aku sudah mengenal dia terlebih dahulu dari pada kakak-kakak yang lain.Dengan adanya kak Ila akhirnya aku kenal dengan kakak-kakak yang lain. Senin 23 Mei 2010 waktu istirahat aku ke kelas VIII F untuk meminta pendapat tentang nama punggungku untuk kostum kelas.Kak Anggun dan kak Ila membantuku untuk membuatnya.Aku ingin namaku ada nama “ZIE” seperti nama unik mereka.Akhirnya kita sepakat untuk memakai nama “FHA_ZIE”.Fha itu berasal dari namaku Hanifah dan Zie seperti nama unik panggilan mereka. Dari situ terbentuklah persahabatan kita yang bernama “Z!3 Virgin” yang artinya keempat gadis zie,dengan beranggotakan aku,kak Ila,kak Anggun dan kak Navis.Mereka mempunyai panggilan tersendiri,kak Ila dengan panggilannya Mha_zie,kak Anggun dengan panggilannya Paf_zie sedangakan kak Navis dengan panggilannya Nav_zie. Ingat kita bukan geng melainkan friendship,dengan karakter yang berbeda-beda.Kita juga mempunyai motto yaitu kita mencari teman sebanyak-banyaknya bukan mencari musuh Rabu sore aku mendapat sms dari Bella teman SDku dulu yang berisi: “Assalamualaikum wr.wb Hai teman-teman ada berita buruk nih…. Bahwa vina teman kita mengalami musibah.Dia kecelakaan dan sekarang di rawat di RS SAIFUL ANWAR MALANG. Terima kasih Wassalamualaikum wr.wb” Setelah membaca sms dari Bella badanku langsung lemas seakan tidak berdaya.Aku langsung sms Mha_zie dan Paf_zie untuk meminta menemaniku ke RS besok.Akhirnya mereka bersedia menemaniku. Keesokkan harinya setelah pulang sekolah aku dan anak zie berniat menjenguknya.Setelah ganti baju dan izin ke orang tua,aku bergegas berangkat karena Mha_zie,Paf_zie dan Nav_zie sudah menungguku di terminal gondanglegi. Waktu di pasar Gadang kami langsung naik angkutan dan tidak Tanya jurusan apa.Ternyata kita salah naik angkutan dan akhirnya kita harus naik angkutan dua kali. Setelah sampai di RS aku bertanya kepada suster disana. “sus… apa disini ada pasien yang bernama Vina??” tanyaku “disini ada beberapa pasien yang bernama Vina” jawab suster “dia tadi habis kecelakaan di Singosari” gumanku “oh yang itu,dia baru saja pulang karena lukanya tidak terlalu serius dan orang tuanya ingin rawat jalan saja” jelas suster disana. “hmmtt…. Terima kasih sus” jawabku dengan penuh prasaan kecewa Dalam hati aku berkata “aduh…. udah jauh-jauh ke sini ternyata yang di jenguk udah pulang” (beberapa menit berlalu) Tiba-tiba Paf_zie langsung berseru “bagaimana kalau kita ke MATOS saja,dari pada udah buang-buang waktu ke Malang” Serempak semua langsung setuju Setelah cukup puas kamipun segera pulang.Sebelum pulang kami makan dulu.Hari ini benar-benar menjadi hari paling menyenangkan bagiku karena aku dapat bermain-main dan berjalan-jalan bersama semua sahabatku.Takkan terlupakan hari ini kan ku jadikan kenangan terindah dalam hidupku. Setelah hampir 1 tahun kita bersahabat,Senin 25 Juli 2011 tiba-tiba aku dan Paf_zie melihat Nav_zie menangis “kamu kenapa?” Tanya Paf_zie “Ila mau pindah hari ini juga” jawab Nav_zie “lho pindah kemana??” tanyaku “ke Bondowoso” jawabnya kembali Spontan kami langsung kaget.semalam waktu aku smsan dengan Mha_zie dia tidak mengatakan apa-apa ke aku. Waktu istirahat aku dan anak-anak mencari Mha_zie,namun kata anak kelas IXE Mha_zie sudah pindah tadi.Saat itu juga aku langsung menangis,aku tidah menyangka bahwa sahabatku akan pindah secepat itu.Dalam kelas aku tidah konsen belajar karena kepikiran Mha_zie yang pindah sekolah ke Bondowoso. Setelah 1 tahun lebih Mha_zie di Bondowoso,aku merasa Paf_zie mulai berubah.Tiba-tiba dia sms kalau dia tidak bisa balas sms lagi kecuali kalau tanya tentang pelajaran mungkin akan di balas. Saat Paf_zie punya waktu dia sms ke aku “maaf ya semuanya kalau aku jarang sms kalian” sms Paf_zie “iya tidak apa-apa kok,tapi seenggak-enggaknya kamu punya waktu buat kita semua donk….!!!” Balasku “kamu tahu aku kan,aku kalau sudah lari aku akan terus berlari sampai semua yang kuinginkan terpanuhi” balasnya Lalu aku membalas “iya aku tahu,tapi aku dan anak-anak butuh kamu untuk membantu seperti dulu” “tapi aku tidah bisa jadwalku padet tiap hari” ujarnya “kenapa kamu jadi begini??,makanya kalau pilih eskul itu jangan banyak-banyak” nasehatku kepada Paf_zie “aku sudah biasa sama jadwal yang seperti ini,cuman aku tidak bisa kontrol waktu makanya aku ini aja di UKS tadi waktu rapat OSIS mau pingsan” jawab Paf_zie “ya sudah mending kamu kalau sekolah bawa bekal saja kan jadwalmu padet” pintaku pada sahabatku “terima kasih ya atas nasehat dan perhatiannya,kamu memang sahabat terbaikku” ujar Paf_zie “iya sama-sama,kita kan sahabat jadi harus saling menghargai dan mengerti satu sama lain dong” ujarku kembali Malampun berlalu,matahari mulai tenggelam.Aku merenung memandangi bintang sambil membuka candela kamarku.Dalam hati tiba-tiba aku teringat dan kangen dengan sahabat-sahabatku.Ingat dengan kata-kata Paf_zie padaku yaitu “Belive your Dreams” yang mendorong ambisiku untuk terus meraih cita-citaku,kata-kata Mha_zie “Keep Spirit” yang selalu memberi semangat padaku sedangkan Nav_zie dengan kata-katanya “Always Smile” yang selalu membuatku tersenyum.Aku ingin semua itu kembali lagi seperti dulu.Kapan aku mendengar kata-kata itu lagi??. Tanggal 9 November 2011,hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidupku.Namun tidak seorangpun yang ingat hari ini yaitu hari ulang tahunku.Aku sedih sahabatku tidak ingat juga. Tiba-tiba setelah magrib sahabat-sahabatku datang ke rumah member surprize dan ucapan selamat.Saat itu aku langsung menangis karena terharu,ternyata mereka masih ingat hari ulang tahunku.Dan kami saling minta maaf karena hubungan persahabatan kami akhir-akhir ini mulai renggang.Mereka berjanji padaku ini tidak akan terjadi yang kedua kalinya,walaupun sesibuk apapun mereka tetep menyempatkan waktu untukku.Akhirnya kami saling berpelukan.Dan inilah arti sebuah persahabatan sejati.

Ekspresi Hati : )


Bungakah atau Mutiara??  Bertemulah bunga dan mutiara, dan terjadilah percakapan di antara mereka...


Berkatalah Bunga: Saya adalah simbol cinta. Wangiku selalu semerbak harum, menyegarkan dan dihirup wanginya oleh semua, hargaku tak mahal, semua orang bisa membeli dan mendapatkan ku, warnaku lembut menyejukan pandangan siapa yang melihatnya, dan tidak ada orang yang tidak memujiku dengan berbagai pujian setelah melihat dan memandangku. Maka siapakah engkau wahai Mutiara?

Mutiara berkata: Saya berada di dasar dan kedalaman air, tak banyak orang yang bisa mendapatkan ku kecuali dengan perjuangan dan kesungguhan, yang bisa mendapatkan ku sungguh amat sangat sedikit, yaitu orang yang berjuang dan bersungguh-sungguh, keindahan ku bersinar, mengkilap dan benar-benar indah, tapi aku menyembunyikan keindahan ini kecuali hanya untuk orang yang telah mendapatkanku, dan saya mempunyai harga yang tinggi yang tak akan berkurang sepanjang masa karena saya tak akan layu, karenanya saya amat berharga bagi mereka yang menghargai sebuah keindahan…

Sekarang mana yang engkau sukai... Menjadi Bunga atau Mutiara... : )